Gus Dur merupkakan sosok yang luar biasa hebat dari segala bidang. Pejuang demokrasi yang tak pernah henti-hentinya membela kaum tertindas dan minoritas, penegak keadilan, penjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Tokoh seperti beliau yang dikenal sebagai guru bangsa itu yang telah tiada untuk selama-lamanya.
Gus Dur wafat pada tanggal 30 -12 -2009, jam 18.45, 1431H dan dimakamkan di Tebuireng, percayakah anda bila meninggalnya beliau tersebut mengandung wasiat bagi kita semua?. Sungguh Gus Dur, percaya atau tidak pasti anda yang bisa menilainya bahwa dibalik (tanggal 30 -12 -2009, jam 18.45, 1431H dan Tebuireng) mengandung angka 9 didalamnya. Coba perhatikan:
- Dilihat dari Jam 18.45
a. 18?
1+8 = 9
b. 45?
4+5 = 9
c. 18x18 = 324
3+2+4 = 9
d. 45x45 = 2025
2+0+2+5 = 9
- Dilihat dari Tanggal 30-12-2009
a. 30x30 = 900
9+0+0 = 9
b. 12x12 = 144
1+4+4 = 9
c. 2009 yang dilambangkan 09
9x9 = 81
8+1 = 9
3. Dilihat dari tempat pemakaman yaitu di Tebuireng, huruf-huruf yang ada di kata “Tebuireng” pasti angka 9.
4. Dilihat dari tahun hijriah beliau wafat 1431 H. Dapat dihitung (1+4+3+1) = 9
Apa dibalik makna angka 9 tersebut?
Adakah hubungannya dengan jumlah 9 bintang dilambang NU?
Adakah hubungannya dengan asmaul husna yang jumlahnya 99?
Apakah hanya kebetulan saja?
Yang pasti tugas kita adalah melaksanakan wasiatnya antara lain:
1. Memelihara Demokrasi
2. Menghargai Pluralisme
3. Memperhatikan orang tertindas
Demikian wasiat penting dari Gus Dur yang harus dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Semua ini agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang makmur, maju, dan bermartabat serta dihargai oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Selamat jalan Gus Dur sang Guru Bangsa Pembela Kaum Minoritas, Terimakasih atas jasa-jasa dan pengabdianmu bagi bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar